Bangunan bergaya art deco ini didesain oleh arsitek ternama pada masa itu, C.P. Wolff Schoemaker. Saat itu desain Villa Isola betul-betul merupakan puncak dari modernitas. Gedung ini dibangun dalam waktu yang sangat cepat pada masanya, yaitu hanya selama 6 bulan dari Oktober 1932 hingga Maret 1933. Diperkirakan Barrety menghabiskan sekitar 500.000 gulden (harganya sekarang sekitar 250 M rupiah) untuk membangun Villa Isola.
Dominique Willem Berretty berdarah campur Jawa dan Italia, lahir di Hindia Belanda pada tanggal 20 November 1890. Berretty muda adalah orang yang ambisius dan sempat bekerja di surat kabar Java Bode. Dalam keadaan tidak mempunyai uang, dia memulai usaha jasa telegraf pada tahun 1917 dengan menggunakan uang pinjaman. Karirnya mulai tampak menanjak saat dia mendirikan agen press ANETA (Algemeen Nieuws en Telegraaf Agentschap) di Batavia. Agen berita ini memonopoli pengadaan berita tentang Hindia Belanda, dan itu membuat dia menjadi kaya dan menjadi selebriti saat itu
Setelah kematian Berretty, Villa Isola menjadi milik Hotel Savoy Homann. Pada masa pendudukan Jepang, tempat ini menjadi markas tentara kerajaan
nasib buruk bagi bangunan yang dibangun pada tahun 1933 oleh uang dari Jepang sendiri.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Villa Isola direnovasi dan diberi nama Bumi Siliwangi. Di bagian paling atas kemudian dibangun satu lantai lagi. Pada tanggal 20 Oktober 1954, Mr. Ali Sostroamidjojo, Perdana Menteri saat itu, mempersembahkan gedung sebagai markas besar UPI dan Prof Moh. Yamin, Menteri Pendidikan saat itu, menanam pohon beringin di dekat kolam renang pada peresmian selesainya renovasi bangunan ini. Menurut berbagai sumber, seorang anak dari Berretty namanya Anna membunuh diri di Isola. Dia menggantung diri di atas kolam di samping pohon yang besar.
dan berbagai sumber